Museum Perjuangan Mandala Bhakti yang beralamat di Jl. MGR. Soegijapranata No.1 ini terletak di kawasan Tugu Muda, Semarang (tepat berada di depan Monumen Tugu Muda) dimana pada kawasan ini terdapat bangunan – bangunan bersejarah lainnya yaitu : Lawang Sewu, Gereja Katedral, Pasar Bulu (sudah dirobohkan) dan Wisma Perdamaian. Museum ini menyimpan berbagai koleksi benda sejarah dari Tentara Nasional Indonesia, mulai dari data, dokumentasi, senjata tradisional sampai dengan moderen yang digunakan pada jaman perjuangan kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
Seluruh koleksi yang tersimpan dalam museum, merupakan bukti fisik dan faktual sejarah perjalanan Kodam IV Diponegoro. Di depan Museum Perjuangan Mandala Bhakti diletakan senjata berat arteleri 25 PDR field gun yang kondisinya masih baik. Salah satu koleksi yang bernilai sejarah tinggi adalah pistol kuno jenis “Luger” dan machine gun Browning. Senjata ini diyakini digunakan dalam pertempuran lima hari di Semarang. Museum ini juga memiliki koleksi yang menakjubkan artefak militer Indonesia dan foto-foto dari pahlawan Indonesia.
Bangunan ini dirancang 2 lantai dalam langgam desain arsitektur barat modern oleh arsitek Belanda A.R. Kuhr E. dari Firma Ooiman & van Leeuwen, bentuk bangunan ini sekilas menyerupai huruf “T” bila dilihat dari atas dan memiliki bentuk yang simetris tepat ditengah bangunan, pada lantai 2 didesain pula balkon yang menjadi ciri khas arsitektur moderen pada waktu itu. Atap bangunan mengimplementasikan kontruksi atap berbentuk limasan dengan penutup genteng sebagai ciri penyelesaian atap khas iklim tropis Indonesia.
Pada awalnya bangunan ini (sekitar tahun 1930-an) digunakan untuk Raad van Justitie atau Pengadilan Tinggi bagi golongan rakyat Eropa di Semarang, kemudian ketika Belanda jatuh dan diambil alih oleh Jepang sebagai markas polisi militer Jepang, dan setelah Indonesia merdeka pada sekitar tahun 1950-an bangunan ini pernah digunakan oleh Kodam IV Diponegoro sebagai Markas Besar Komando Wilayah Pertahanan II dan pada perkembangannya kemudian pada tahun 1985 dialihfungsikan menjadi Museum Perjuangan yang dikelola oleh Kodam IV Diponegoro Semarang.
tampak belakang Museum Perjuangan Mandala Bhakti
Jam operasional Museum Perjuangan Mandala Bhakti dibuka dari hari Selasa sampai Kamis pukul 08.00 – 18.00 WIB, Jumat pukul 08.00 – 10.30 WIB, dan Minggu pukul 08.00 – 12.00 WIB. Khusus untuk hari senin dan hari libur nasional tutup.