Anda tentu pernah melihat atau mendengar istilah Bounce Rate pada website – website yang menawarkan Free Counter Untuk Menganalisa Trafik Pengunjung Di Website Anda, atau mungkin Anda sudah memanfaatkan jasa website penyedia analisa statistik pengunjung seperti Statcounter.com atau Histat.com (kedua memberikan fitur gratis menganalisa trafik sebuah website) tetapi tidak paham akan fungsi dari bounce rate.
nah biar ngga bingung, yuk mengenal istilah bounce rate lebih dalam lagi.
Bounce Rate adalah sebuah parameter yang sangat penting bagi pemilik website. Pada dasarnya informasi yang diberikan adalah untuk memberitahukan Anda berapa persen jumlah pengunjung yang mengunjungi situs Anda kemudian meninggalkan situs Anda sebelum mengklik halaman kedua di dalam situs milik Anda. Bounce dapat terjadi dikarenakan beberapa alasan, misalnya :
> Pengunjung menekan tombol kembali atau “back” pada web browsernya.
> Pengunjung menutup atau “closed” pada web browsernya.
> Pengunjung mengklik salah satu iklan di website Anda.
> Pengunjung mengklik salah satu link eksternal di website Anda.
> Pengunjung menggunakan kotak pencarian pada web browsernya.
> Pengunjung mengetikkan alamat url baru pada web browsernya.
Semua tindakan di atas akan menyebabkan pengunjung meninggalkan website milik Anda, jadi semua tindakan yang diambil oleh seorang pengunjung setelah tiba di website milik Anda dan sebelum mengklik ke halaman kedua di website Anda, tindakan itulah yang akan dihitung sebagai sebuah bouncing. Rumusan untuk menemukan tingkat bouncing pada website Anda adalah:
Bounce Rate = (jumlah pengunjung yang hanya mengunjungi website hanya satu halaman / Jumlah pengunjung total website)
Misalnya, jika selama bulan tertentu situs Anda menerima 500 kunjungan, dan ada 350 pengunjung yang hanya satu halaman, tingkat bouncing Anda untuk bulan tersebut adalah 350 dibagi 500atau 350/500 hasilnya adalah 0.70 atau 70%). Perhatikan bahwa Anda dapat menghitung tingkat bouncing suatu website secara keseluruhan atu berdasarkan dari halaman tertentu.
Jadi jelas bahwa semakin rendah tingkat bouncing di website Anda, maka semakin baik, karena itu berarti pengunjung menyukai konten dari website Anda atau mungkin desain website Anda, sehingga pengunjung memutuskan untuk berkeliling menjelajah isi website Anda.
Lalu bagaimana cara Anda mengukur tingkat bounce rate dari website milik Anda?
Salah satu tools yang boleh dikatakan mujarab adalah dengan menggunakan Google Analytics , fitur dari google ini memberikan analisa yang mendalam mengenai aktivitas website Anda dari berbagai faktor – faktor yang telah diperhitungkan oleh google. (untuk dapat menggunakan fitur google analytics ini, Anda diharuskan memiliki akun di google).
ditulis oleh : Johan Surya