Kelenteng Siu Hok Bio | Jl. Wotgandul Timur No.38, berdiri tahun 1753 dan merupakan Klenteng tertua di Semarang
Dewa Utama : Hok Tek Tjeng Sien (sebagai Dewa utama dari ajaran Tao)
Klenteng ini terletak dalam posisi “tusuk sate” dari pertigaan jalan Wotgandul Timur dan jalan Gang Baru. Dalam ilmu Fengshui, tata letak seperti ini merupakan tempat buangan ch’i buruk, namun pembangunan Kelenteng ini bertujuan untuk menyerap dan menetralkan ch’i buruk tersebut agar kehidupan masyarakat di sekitarnya tidak terganggu.
Klenteng Siu Hok Bio ini menghadap ke arah utara, yang sebenarnya bukan merupakan arah yang baik dalam pandangan feng shui. Tetapi Kelenteng ini memang sejak semula diarahkan menghadap ke laut yang terletak di sebelah utara karena menurut feng shui arah yang baik adalah arah yang menghadap ke laut, yang kalau di Cina terletak di selatan. Berhubung letak laut di Semarang di sebelah utara maka arah utara menjadi patokan arah yang baik yang disamakan dengan arah selatan (peta feng shui).
Pintu klenteng terdiri dari satu panil yang berdaun ganda menyebabkan chi bisa masuk dan bersirkulasi secara leluasa . Pintu ini melambangkan keseimbangan. Pilar-pilar di dalam ruangan adalah pilar bulat untuk menghindari seng ch’i terpecah menjadi sha ch’i
Penempatan altar pemujaan Dewa/Dewi di dalam kelenteng juga sesuai dengan aturan feng shui. Altar Dewa utama ditempatkan pada bagian tengah ruangan. Altar pemujaan untuk dewa/dewi yang lain ditempatkan pada sisi kiri atau kanan altar utama sesuai dengan jenjang dan kategori kedewaannya. Ada tiga Dewa yang dipuja di kelenteng ini yaitu Hok Tek Tjeng Sien (sebagai Dewa Utama dari ajaran Tao) disertai harimau peliharaannya Houw Tjang Koen, Kwan Sie Im Po Sat dan Kwan Seng Teng Koen atau Kwan Tee Koen.
Lahan tempat klenteng berdiri berbentuk trapesium yang salah satu sisinya melebar kesamping. Bentuk lahan seperti ini menurut feng shui baik karena melebar pada bagian belakang (”ngantong”).
Letak Altar Pemujaan.
Altar Hok Tek Tjeng Sien (Dewa Tao) terletak di ruang pemujaan utama di bagian tengah, menghadap pintu masuk. Posisi tengah dalam feng shui (posisi ular/tanah) adalah unsur yang mengandung yang-yin yang seimbang (netral).
Altar pemujaan untuk Kwan Sie Im Po Sat ( Dewi dalam agama Budha) ditempatkan di sebelah kiri altar utama, yaitu pada posisi “naga” yang berunsur yang. Penempatan altar Kwan Sie im Po Sat di posisi “naga“ adalah sebagai penghormatan.
Altar pemujaan untuk Kwan Seng Teng Koen terletak di sebelah kanan altar utama yaitu pada posisi ”macan/harimau putih”, yang berunsur yin.
Altar pemujaan untuk harimau peliharaan Hok Tek Tjeng Sien yang bernama Houw Tjiang Koen, berada di bawah meja altar utama.
Disamping ruang utama ada kelebihan ruang di sisi kanan dan kiri ruang utama, yang difungsikan untuk menyimpan barang dan keperluan lain. Pada dinding sebelah kiri (dilihat dari dalam ruang ke arah ke luar) terdapat lukisan naga (liong). Menurut feng shui penempatan lukisan naga ini adalah pada posisi ”Naga”. Pada dinding sebelah kanan altar utama terdapat lukisan macan/harimau. Menurut feng shui letak lukisan macan tersebut adalah pada posisi ”Macan”.
[mappress mapid=”30″]